Promo Shopee

Lagi cari diskon? Cek promo terbaru Shopee!

Lihat Promo

Literasi dan Numerasi: Bukan Sekadar Membaca dan Menghitung

Kalau dengar kata literasi dan numerasi, kadang yang terbayang langsung adalah buku tebal dan soal matematika yang bikin kening berkerut. Padahal, dua hal ini sebenarnya dekat banget dengan kehidupan sehari-hari. Literasi itu bukan cuma bisa baca tulis, tapi juga paham makna. Numerasi bukan cuma soal hitung-hitungan, tapi bagaimana kita pakai angka untuk ambil keputusan.


Bayangkan, saat kita belanja di warung dan harus menghitung kembalian, itu sudah latihan numerasi. Atau waktu membaca petunjuk resep masakan supaya hasilnya nggak terlalu asin—nah, itu bagian dari literasi juga!


Literasi: Lebih dari Sekadar Membaca

Literasi berarti kemampuan memahami informasi. Misalnya, anak yang bisa membaca cerita lalu menceritakan kembali dengan gaya mereka sendiri—itu literasi. Di sekolah, guru bisa melatihnya lewat aktivitas sederhana seperti:

  • Membaca bersama: Guru membacakan cerita, siswa menebak akhir cerita dengan versinya masing-masing.

  • Jurnal harian: Ajak siswa menulis pengalaman singkat tiap hari, meski hanya dua-tiga kalimat.

Hal-hal kecil ini bikin anak terbiasa berpikir kritis, memahami informasi, dan berani menyampaikan pendapat.


Numerasi: Angka dalam Kehidupan

Numerasi sering dianggap momok karena identik dengan soal sulit. Padahal, numerasi itu sesederhana “berapa gelas air untuk membuat sirup agar rasanya pas?” atau “berapa menit lagi jam istirahat?”.

Di kelas, guru bisa mengasah numerasi lewat kegiatan:

  • Permainan jual beli: Siswa berpura-pura jadi pedagang dan pembeli. Mereka belajar menghitung harga dan kembalian.

  • Tebak perkiraan: Guru membawa benda sehari-hari, lalu minta siswa menebak jumlah atau beratnya sebelum dihitung bersama.

Aktivitas ini bukan hanya melatih angka, tapi juga logika dan cara berpikir sistematis.


Tantangan di Sekolah

Masalahnya, banyak siswa masih kesulitan dalam dua hal ini. Bukan karena mereka malas, tapi sering kali karena cara penyampaian yang kaku. Buku tebal penuh teks atau soal yang terlalu abstrak bikin siswa merasa jauh dari kenyataan.

Makanya, guru perlu kreatif mengaitkan literasi dan numerasi dengan dunia nyata siswa. Semakin dekat dengan pengalaman mereka, semakin mudah dipahami.


Menumbuhkan Budaya Literasi & Numerasi

Supaya literasi dan numerasi jadi bagian hidup sehari-hari, ada beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan:

  1. Di rumah: Orang tua bisa membacakan cerita sebelum tidur atau mengajak anak menghitung bahan masakan.

  2. Di sekolah: Guru bisa menyelipkan soal numerasi di pelajaran lain, misalnya menghitung luas sawah saat belajar IPS.

  3. Di masyarakat: Adakan lomba membaca puisi atau permainan matematika sederhana saat kegiatan kampung.


Penutup

Literasi dan numerasi bukan sekadar pelajaran sekolah, tapi bekal hidup. Dengan keduanya, anak-anak bisa lebih percaya diri, kritis, dan siap menghadapi dunia yang penuh informasi dan angka. Jadi, mari kita bareng-bareng menjadikan literasi dan numerasi sebagai kebiasaan sehari-hari—ringan, menyenangkan, dan bermanfaat.


About the author

Restu Ahmad
Operator Sekolah, Opreker, Blogger

Posting Komentar

Berkomentarlah sesuai Postingan.
Komentar yang anda berikan adalah tanggapan pribadi,
kami berhak menghapus semua komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.

Tandai Beri tahu saya untuk mendapatkan informasi balasan.