Promo Shopee

Lagi cari diskon? Cek promo terbaru Shopee!

Lihat Promo
Postingan

Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di Rumah

Belajar bukan hanya soal membaca buku atau mengerjakan soal, tetapi juga soal bagaimana anak merasa termotivasi untuk menjalaninya. Motivasi ibarat bahan bakar yang membuat anak bersemangat menempuh perjalanan panjang dunia pendidikan. Sayangnya, banyak anak yang cepat kehilangan semangat, merasa bosan, atau menganggap belajar sebagai beban. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting.



Mengapa Motivasi Belajar Itu Penting?

Motivasi membuat anak mampu melihat belajar bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan. Anak yang termotivasi biasanya lebih percaya diri, mau mencoba hal-hal baru, dan tidak cepat menyerah saat menghadapi kesulitan. Tanpa motivasi, anak cenderung mudah putus asa dan sulit mencapai potensi terbaiknya.

Orang Tua sebagai Teladan

Anak belajar dari apa yang mereka lihat setiap hari. Jika orang tua gemar membaca, disiplin, dan mau belajar hal baru, anak pun akan meniru kebiasaan tersebut. Jadi, peran orang tua tidak berhenti pada memberi nasihat, tapi juga dengan memberikan contoh nyata. Misalnya, ketika orang tua meluangkan waktu membaca buku di rumah, anak akan merasa membaca itu kegiatan wajar dan menyenangkan.

Cara Sederhana Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Ada banyak langkah kecil yang bisa dilakukan orang tua untuk menumbuhkan semangat belajar:

  1. Berikan apresiasi atas usaha, bukan hanya hasil.
    Jangan menunggu nilai 100 baru memberi pujian. Kalimat seperti “Ayah bangga kamu sudah berusaha keras mengerjakan PR ini” lebih bermakna bagi anak.

  2. Ciptakan suasana belajar yang nyaman.
    Ruang belajar yang tenang, pencahayaan cukup, dan meja rapi membantu anak fokus. Belajar akan lebih menyenangkan bila tidak terganggu.

  3. Temani belajar tanpa menekan.
    Kehadiran orang tua membuat anak merasa diperhatikan. Namun, hindari mendominasi atau memaksa. Biarkan anak mencoba dengan caranya sendiri, orang tua cukup jadi pendamping.

  4. Atur jadwal yang teratur.
    Kebiasaan terbentuk dari rutinitas. Dengan jadwal belajar yang konsisten, anak akan terbiasa dan lebih disiplin.

  5. Hubungkan belajar dengan kehidupan sehari-hari.
    Matematika bisa dipraktikkan saat belanja di warung, atau literasi bisa diasah saat membaca resep masakan. Cara ini membuat belajar terasa lebih nyata.

Dukungan Emosional Sangat Penting

Selain aspek teknis, dukungan emosional orang tua juga berperan besar. Anak yang merasa dicintai dan dihargai akan lebih mudah termotivasi. Satu pelukan, senyum, atau kata-kata penyemangat bisa memberi energi positif yang membuat anak bertahan lebih lama dalam proses belajar.

Penutup

Motivasi belajar anak bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Orang tua adalah “bahan bakar utama” yang bisa menyalakan semangat itu. Dengan teladan, apresiasi, dan dukungan kecil setiap hari, anak-anak akan merasa berharga dan bersemangat untuk terus belajar. Bila sekolah memberi ilmu, maka orang tua memberi energi. Kombinasi keduanya akan membantu anak tumbuh menjadi generasi pembelajar sejati yang siap menghadapi masa depan.

About the author

Restu Ahmad
Operator Sekolah, Opreker, Blogger

Posting Komentar

Berkomentarlah sesuai Postingan.
Komentar yang anda berikan adalah tanggapan pribadi,
kami berhak menghapus semua komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.

Tandai Beri tahu saya untuk mendapatkan informasi balasan.